Home » » Sungguh miris, anak lakukan penganiayaan terhadap orang tua sendiri.

Sungguh miris, anak lakukan penganiayaan terhadap orang tua sendiri.

Written By Unknown on Kamis, 02 Maret 2017 | 12.16

sungguh-miris-anak-lakukan-penganiayaan-terhadap-orang-tua-sendiri

Harian Radar Post - Anggota Polres Trenggalek berhasil mengamankan tiga pelaku didalam video kasus penganiayaan seorang pria berumur yang tengah menjadi viral di media sosial.

Dua orang pelaku penganiyaan adalah Arif Kurniawan ( 24 ) dan Krise Meilayani ( 21). diketahui kedua pelaku adalah anak kandung korban Sukiyat. sementara masih ada lagi satu pelaku bernama Febry Andika yang tak lain adalah teman mereka.

"Setelah video penganiayaan banyak beredar dan menjadi viral, kurang dari satu jam,  Anggota opsnal kami telah berhasil mengamankan tiga pelaku penganiayaan", ujar Kapolres Trenggalek AKBP Donny Adityawarman, Kamis ( 2/3/17).

Video penganiayaan yang dilakukan para pelaku terjadi di depan rumah korban di Desa Cengkong, Kelurahan Tanaman, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. korban diketahui juga telah meninggal dunia pada November 2016 tahun lalu akibat sakit.

sungguh-miris-anak-lakukan-penganiayaan-terhadap-orang-tua-sendiri


"Kedua pelaku penganiayaan merupakan anak kandung dari almarhum Sukiyat yang menjadi korban penganiayaan", kata Donny.

Dari hasil pemeriksaan, video yang telah banyak beredar tersebut merupakan kejadian pada November 2015. belum diketahui secara pasti siapa yang telah merekam dan mengunggah video penganiayaan mereka di media sosial.

Korban disebut sebut mengalami gangguan kejiwaan dan sering berjalan keluar tanpa arah, dan bahkan merusak hingga mengambil barang barang milik warga sekitar.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban telah meninggal dunia akibat sakit sekitar bulan November lalu. sedangkan kejadian pada tahun 2015 lalu. mereka juga telah lupa dan siapa yang telah mengambil gambar tersebut", ujar Donny.

Berdasarkan keterangan dari para pelaku, peristiwa itu berawal ketika Arif mendapatkan keluhan dari para tetangga bahwa ayahnya telah merusak tanaman bungga dan tanaman cabai serta telah mengambil jemuran milik tetangga.

Si tetangga diketahui meminta Arif selaku anaknya agar diajak pulang kerumah dan menjaga ayahnya yang mengalami gangguan kejiwaan tersebut.

Mendapat keluhan dari para tetangga, Arif bersama dengan adiknya dan diabntu dengan seorang temannya lalu mengajak secara paksa ayahnya agar pulang kerumah. namun ayahnya tidak mau diajak pulang, karena merasa kesal, hingga para pelaku melakukan penganiayaan terhadap ayahnya.

"Pada waktu itu, bapak berada di rumah tetangga sedang merusak tanaman tetangga. kemudian tetangga memanggil kami untuk membawa bapk. saya kemudian bersama dengan adik kemudian mengajak bapak untuk pulang", ujar Arif.

Salah satu pelaku menjelaskan mereka tidak ada berniat untuk menyakiti ayahnya, tetapi hanya semata mata menyelamatkan ayahnya dari amukan tetangga. menurut anaknya, ayahnya sering menjadi korban kekerasan dari semua tetangga karena sering merusak tanaman bahkan mengambil barang milik orang lain.

"Bapk sudah tidak dapat dibilangi dengan ucapan. kalau dipaksa baru bisa. Bapak sering di ketapel orang, bahkan pernah dimasukan kedalam lumpur waktu mencabuti tanaman padi milik masyrakat", ujar Arif.

Polisi sampai sekarang masih melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang anak korban secara mendalam karena diduga juga berpotensi mengalami ganguan kejiwaan. dua pelaku lainnya dilepaskan dan wajib menjalani hukuman wajib lapor.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait dengan salah seorang pelaku yang berpotensi mengalami gangguan kejiawaan untuk penangganan lebih lanjut. dan untuk kedua pelaku lainnya menjalani wajib lapor", tutur Donny.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Emil Dardak langsung bertindak setelah video tersebut menjadi viral. pemerintah kabupatan dalam hal ini dinas sosial langsung melakukan pengamanan dan melakukan perawatan terhadap salahs seorang pelaku yang berpotensi mengalami gangguan kejiwaan.

"Kami mengapresiasikan kepada polisi yang telah bertindak secara profesional kepada masyarakat.pada awalnya apa yang ada di dalam video tersebut telah membuat kita khawatir. setelah kami melakukan penelusuran ternyata ada fakta yang lebih kompleks", ujar Emil, Kamis ( 2/3/17).

"Untuk dapat melindungi masyrakat yang mengalami gangguan kejiwaan sperti ini, pemerintah akan membantu semua warga yang mengalami masalah kejiwaan. sesungguhnya mereka bisa sembut dan bangkit kembali. kalau warga yang mengalami gangguan kejiawaan diberi stigma negatif dari masyrakat, berarti mereka telah mencegah untuk sembuh", tutur Emil.

"Kami telah berkomitmen akan membangun rumah singgah yang bertujuan agar setelah mereka telah sembuh biasanya akan sangat sulit sekali diterima kembali oleh masyarakat. dengan adanya rumah singgah ini, mereka akan bisa bersosialisasi dan mendapatkan perawatan serta pengetahuan yang setara dengan masyrakat umum", ujar Emil.

Dirinya juga meminta kepada seluruh masyrakat agar tidak menghakimi dan mempergunakan kekerasan apabila menemui orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya minta dn mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih hati hati dalam memperlakukan orang yang mengalami gangguan kejiwaan. apapun itu, sangat tidak dibenarkan apabila kita menggunakan cara kekerasan, ada baiknya lapor ke pihak yang berwajib", kata Emil.(Harian Radar Post)



Share this post :
 

Copyright © 2017. Harian Radar Post - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Detikcom sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet