Harian radar post – Akhir-akhir ini banyak kejadian terjadi tindak kekerasan terhadap petugas asvec oleh anggota TNI karena tidak terima dengan ketentuan yang berlaku seperti melepaskan jam tangan dan juga tali pinggang.
Pada beberapa hari yang lalu kembali lagi terjadi pemukulan terhadap petugas sekuriti bandara yang dilakukan oleh oknum TNI AL Sertu MH, kejadian tersebut disebabkan karena MH ingin mengantar orang tuanya yang hendak pulang ke Jayapura, namun karena tidak memiliki tiket maka MH tidak diijinkan masuk ke lokasi Check in, dimana ruang Check in hanya diperuntukan bagi penumpang.
Karena tetap ingin masuk, petugas meminta kepada MH untuk meminta izin, namun setelah meminta izin keluarga MH tidak bisa check in karena telat, akhirnya Sertu MH emosi dan terjadi percekcokan dengan petugas bandara dan memukulnya.
Atas kejadian tersebut pihak bandara kemudian melaporkan ke Polisi Militer TNI AL dan akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Karena sering terjadi hal tersebut pihak Mabes TNI akhirnya menegaskan kepada semua anggota TNI agar tidak bertindak arogan dan harus mengikuti aturan yang berlaku di bandara, dan mengunggah sebuat foto dimana Jendral TNI Gatot Nurmantyo saja tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Disisi lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi mengatakan prosedur tersebut diikuti adalah untuk keselamatan dan juga keamanan penerbangan.
Dimana aturan tersebut disebutkan di undang-undang nomor 1 Tahun 2009 setiap penumpang dan juga barang yang akan diangkut oleh pesawat harus melalui pemeriksaan tersebut, dan petugas Avsec harus mengawasi dan juga melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan untuk menjamin tidak ada barang terlarang yang ilegal atau melawan hukum yang terlewat yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Budi mengatakan Penglima TNI saja ikuti aturan, seharusnya anggota prajurit juga harus mengikutinya, malu dong melakukan tindakan arogansi di bandara, kan hal tersebut tidak mencerminkan TNI yang melindungi rakyatnya Harian radar post.