Harian Radar post - Pihak terkait PBB saat ini tengah mendiskusikan atas rencananya untuk melakukan suatu negosiasi dengan pihak negara bagian Barat termasuk didalamnya AS, untuk turut ikut berpartisipasi dalam menampung lebih dari 1000 Pengungsi kaum Rohinga yang beragama Muslim untuk tiggal dinegara tersebut.
Dan terkait itu Shinji Kubo yang merupakan Perwakilan UNHCR Bangladesh telah meminta pihaknya untuk melakukan negosiasi dengan melakukan upaya menbantu kaum Rohingya yang tertindas. dengan memberikan bantuan tempat tinggal dinegara bagian Barat.
sedangkan untuk penolakan juga sering terjadi karena kaum Rohingya dianggap sebagai kaum yang dapat nantinya memperngaruhu serta mengancam kemanan negara meraka seperti halnya terorisme.
lalu hal Selanjutnya yang masih menjadi pertimbangan adalah karena faktor Ekonomi yang memberatkan sehingga banyak negara yang enggap mau menampung mereka.
Terkait diluar itu,Presiden Donald Trump juga menyuarakan larangan AS untuk menerima imigran ataupun pengunsi dari negara Muslim, walaupun saat ini tengah dibahas dan akan dikirimkan ke pengadilan Amerika untuk dilakukannya Banding
Diluar daripada itu, ternyata negara AS bagian Utara yaitu Menteri Kanada menyabut baik serta memberikan pintu masuk bagi kalangan kaum Rohingya yang kini tengah mengungsi dan membutuhkan bantuan lebih.
Hanya Kanada lah yang memiliki Potensi lebih yang saat ini bisa diandalkan oleh pihak PBB dalam menerima Pengungsi.
Menang dalam memberikan sejumlah bantuan dalam halnya tempat tinggal bagi para pengungsi sangatkan dibutuhkan tantangan, tidak semua negara bagian dapat menerima hal tersebut karena banyak yang dianggap sebagai suatu kaum minoritas yang kurang disukai kehadirannya.
Namun bila kita lebih memiliki sifat keterbukaan terhadap Hak asasi Hidup Manusia, maka henaknya kita berpikir mereka juga merupakan manusia yang layak untuk mendapatkan bantuan serta perlindungan.
Oleh sebab itu saat ini pihak PBB sedang melakukan upaya keras dalam melakukan misi tersebut.Seperti yang diketahui Bahwa Kaum Rohingya menjadi kaum Muslim yang tengah dikabarkan di bantai oleh pihak Militan Myanmar. Karena diduga adanya aksi penyerangan di Posko kepolisian Myanmar.