Harian Radar Post - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan menemukan
bukti tarik dana dari rekening Yayasan Keadilan untuk Semua yang mencapai Rp.1
Miliar yang diketahui mengalir ke Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis
Ulama Indonesia ( GNPF MUI ) Bachtiar Nasir.
"Memang uang ini telah dilakukan penarikan oleh
Islahudin Akbar sebanyak Rp. 1 Miliar, kemudian telah diserahkan kepada
Bachtiar Nasir. sebagian dari dana tersebut digunakan untuk kegiatan menurut yang
bersangkutan", ujar Tito Karnavian di Komplek Parlemen Senayan, Rabu (
22/2/17).
Sedangkan ada juga sebagian dari uang itu, jika melihat dari
slip bukti transfer yang ada, diketahui dana tersebut mengarah ke Turki. pihak
Polri masih berusaha menyelidiki aliran dana tersebut. sebab, lanjutnya, ada
juga media Internasional yang telah menyebutkan uang itu telah diberikan kepada
salah satu kelompok radikal di Suriah.
"Tapi Sebagiannya ya, kalau kita melihat dari slip
bukti transfer yang ada, mengarah ke Turki dan ini yang sedang kami selidiki
sekarang", kata Tito.
"Apa sih hubungannya bisa sampai dana itu sampai di
Suriah? Menurut klaim dari media Internasional yang ada di Suriah, ini sangat
jelas ada hubungannya dengan ISIS", tutur dia.
Menurut dirinya, polisi telah menyelidiki adanya dugaan
bantuan logistik dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia ( Indonesian
Humanitarian Relief/IHR Foundation) tersimpan di gudang milik para pemberontak
Suriah.
"Begitu kita melakukan tarik kebelakang, ternyata ada
aliran dana dari Bachtiar Nasir ini. asalnya itu berasal dari yayasan Keadilan
untuk Semua", tegas Kapolri.
Sebelumnya juga tersebar video yang tengah memperlihatkan
warga sipil Aleppo yang menemukan gudang logistik yang berisi makanan dan
minuman yang dikirim dari Indonesia, namun telah ditinggalkan oleh para
kelompok teroris jays Al-Islam. Pada karton logistik tersebut terlihat label
yang bertuliskan IHR.
Namun, Ketua Gerakan Nasional Pengawal fakta Majelis Ulama
Indonesia ( GNPF-MUI ) Bachtiar Nasir mengakui bahwa dirinya tidak pernah ada
penyalahgunaan di dalam melakukan pengelolaan donasi yang ada di rekening
Yayasan Keadilan untuk semua.
"Itu kan dananya dari umat dan untuk umat juga",
kata Bachtiar Nasir. (Harian Radar Post)